1. Bagaimana sariwangi bisa bangkrut?
Produsen
teh PT Sariwangi Agricultural Estates Agency (Sariwangi A.E.A) dan anak
usahanya yaitu PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung (Indorub), akhirnya
dinyatakan pailit oleh pengadilan setelah
terjerat utang maha besar.
Sengketa utang-piutang Sariwangi dan Indorub dimulai ketika proses PKPU keduanya berakhir damai pada 9 Oktober 2015. Sariwangi memiliki tagihan senilai Rp1,05 triliun, sedangkan Indorub punya tagihan sebesar Rp35,71 miliar. Mengutip salinan putusan pengadilan, restrukturisasi utang pokok Sariwangi dan Indorub baru akan dibayar setelah waktu tenggang atau grace period selama enam tahun pasca-homologasi. Sedangkan utang bunga harus langsung dibayar per bulan, selama delapan tahun pascahomologasi. Rinciannya, utang bunga denominasi dolar AS sebesar 2 persen dan utang bunga mata uang rupiah sebesar 4,75 persen selama dua tahun pertama. Untuk tahun ketiga dan keempat, dikenakan utang bunga sebesar 3 persen untuk dolar AS dan sebesar 5,5 persen untuk mata uang rupiah.
Sengketa utang-piutang Sariwangi dan Indorub dimulai ketika proses PKPU keduanya berakhir damai pada 9 Oktober 2015. Sariwangi memiliki tagihan senilai Rp1,05 triliun, sedangkan Indorub punya tagihan sebesar Rp35,71 miliar. Mengutip salinan putusan pengadilan, restrukturisasi utang pokok Sariwangi dan Indorub baru akan dibayar setelah waktu tenggang atau grace period selama enam tahun pasca-homologasi. Sedangkan utang bunga harus langsung dibayar per bulan, selama delapan tahun pascahomologasi. Rinciannya, utang bunga denominasi dolar AS sebesar 2 persen dan utang bunga mata uang rupiah sebesar 4,75 persen selama dua tahun pertama. Untuk tahun ketiga dan keempat, dikenakan utang bunga sebesar 3 persen untuk dolar AS dan sebesar 5,5 persen untuk mata uang rupiah.
Beban bunga sebesar 4 persen dan 6,5 persen
masing-masing dibebankan untuk utang valas dan rupiah di tahun kelima dan
keenam. Sedangkan tahun ketujuh dan kedelapan, Sariwangi dan Indorub dibebankan
membayar utang bunga sebesar masing-masing 5 persen dan 7,5 persen untuk
denominasi dolar AS dan mata uang garuda. Kewajiban senilai $416 ribu dan $42
ribu milik Sariwangi dan Indorub, hanyalah baru utang bunga pada tahun pertama
terhadap ICBC. Tagihan utang bunga ini seharusnya dicicil tiap bulan
pasca-homologasi. Namun, dalam perjanjian perdamaian sekaligus juga disepakati
bahwa pembayaran dapat ditangguhkan selama 12 bulan dan bisa dilunasi pada 9
Oktober 2016. Namun, Sariwangi maupun Indorub tidak pernah melakukan pembayaran
utang bunga bahkan sampai dengan tahun berikutnya yaitu 9 Oktober 2017.
Pembayaran baru dilakukan pada Desember 2017 sebesar Rp500 juta dan berlangsung
secara berkala sampai dengan Agustus 2018. Ini pun hanya datang dari pihak
Indorub, tanpa ada kepatuhan dari Sariwangi.
2. Apa hubungan sariwangi dan uniliver?
2. Apa hubungan sariwangi dan uniliver?
PT Unilever Indonesia Tbk selaku
pemegang merek atau brand teh Sariwangi memberikan penegasan bahwa produknya
ini tetap berproduksi meski produsen teh, PT Sariwangi Agricultural Estate
Agency dinyatakan pailit oleh PN Niaga Jakarta Pusat.
Head of Corporate
Communications Unilever Indonesia Maria D Dwianto menjelaskan, Unilever
Indonesia telah mengakuisisi atau membeli brand teh celup Sariwangi dari
perusahaan bernama PT Sariwangi Agricultural Estate Agency.
"Jadi saya
ceritakan hubungan Unilever, teh Sariwangi dengan PT Sariwangi Agricultural
Jadi pada 1989, (produsen teh Sariwangi) jual brandnya itu ke Unilever
Indonesia. Tapi mereka kemudian meminta izin untuk tetap memakai nama PT
Sariwangi," tuturnya kepada Okezone, Kamis (18/10/2018). Dia melanjutkan,
walaupun brand sudah dijual, PT Sariwangi Agricultural kemudian menjadi mitra
kerja Unilever. Di mana perusahaan ini tetap memproduksi beberapa varian
Sariwangi.
"Jadi walaupun
brand sudah dibeli, PT Sariwangi itu menjadi mitra atau rekan bisnis kita yang
melakukan produksi," tuturnya. Seiring berjalannya waktu, kemitraan
Unilever dengan PT Sariwangi Agricultural pun berakhir. Maria menegaskan, bahwa
kontrak ini disudahi sebelum produsen teh Sariwangi ini dinyatakan pailit oleh
PN Niaga Jakarta Pusat.
3. Bagaimana peran unilever terhadap sariwangi?
PT Sariwangi itu menjadi mitra atau rekan
bisnis uniliver Teh Sariwangi tetap ada karena milik Unilever. Karena informasi
untuk menghormati semua pihak, kami tidak bisa bicara detail kapan kerjasamanya
berakhir. Jadi rahasia. Tapi yang jelas itu terjadi sebelum putusan pengadilan,
di mana kami sudah tidak bermitra lagi.
4. Bagaimana kondisi sariwangi terhadap produknya?
Unilever
sebagai perusahaan yang telah mengakuisisi nama produk pun menjelaskan bahwa
produk SariWangi akan tetap beredar. Unilever menjelaskan bahwa perusahaan
tersebut akan tetap memproduksi teh SariWangi dan tidak terpengaruh atas PT
SAEA yang dinyatakan pailit. Berkaitan dengan berita yang beredar mengenai
salah satu brand kami yaitu SariWangi, Unilever sebagai pemilik brand ingin menyampaikan: Unilever
tetap memproduksi SariWangi, sehingga masyarakat Indonesia tetap bisa menikmati
teh SariWangi. Lebih jauh, Unilever Indonesia menjelaskan bahwa PT. Sariwangi
Agricultural Estate Agency (SAEA) dan PT. Maskapai Perkebunan Indorub Sumber
Wadung (MPISW) bukanlah bagian dari PT. Unilever Indonesia Tbk. Sementara mengenai PT. Sariwangi
Agricultural Estate Agency (SAEA) dan PT. Maskapai Perkebunan
Indorub Sumber Wadung (MPISW), keduanya bukan merupakan bagian ataupun anak
dari PT. Unilever Indonesia Tbk. Dua
perusahaan yang kini dinyatakan pailit tersebut memang pernah menjalin
kerjasama dengan PT. Unilever Indonesia Tbk.
Namun
kini sudah tak ada kerjasama dalam bentuk apapun lagi dan nama produk sudah
diakuisisi. Pendeknya, PT. SAEA bukanlah produsen dari teh SariWangi yang
masih akan tetap beredar di pasaran. Sehingga pailitnya perusahaan
tersebut tidak mempengaruhi produksi teh merek SariWangi. Produksi teh
SariWangi akan menjadi tanggungjawab dari Unilever Indonesia sebagai pemilik dari merek dagang
tersebut. Dalam kata lain, yang bankrut bukanlah merek teh SariWangi,
namun PT. SAEA yang pernah memasok komoditas daun teh untuk teh SariWangi yang
merek dagangnya sudah menjadi milik Unilever Indonesia. Pihak Unilever Indonesia pun mengajak agar masyarakat terus
mengonsumsi teh SariWangi bersama keluarga.
Refrensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar