Jumat, 08 Juni 2018

Culture Shock Pada Mahasiswa Perantauan Di Yogyakarta


Konsep mahasiswa perantauan menggunakan definisi Mochtar Naim, ia menyebutkan merantau merupakan tipe khusus dari migrasi dengan konotasi budaya tersendiri yaitu seorang individu yang datang dari luar daerah, meninggalkan kampung halaman atau tanah kelahiran untuk pergi merantau ke kota, wilayah atau bahkan luar negeri, dengan kemauan sendiri. Culture shock atau dalam bahasa Indonesia disebut gegar budaya, adalah istilah untuk menggambarkan keadaan dan perasaan seseorang dalam menghadapi kondisi lingkungan social budaya yang berbeda.
Penyebab culture shock serta gejala dan reaksi culture shock pada mahasiswa perantauan yaitu sebagai berikut:
a) Penyebab Internal,
Psikologis yang menunjukkan kemampuan intrapsikis untuk menghadapi lingkungan baru yang di kehendaki oleh pusat kendali internal (Dayakisni, 2012: 270).
b) Penyebab Eksternal,
Adanya variasi sosiokultural yaitu kemampuan yang berhubungan dengan tingkat perbedaan budaya yang mempengaruhi tinggi rendahnya transisi antara budaya asal ke budaya baru (Dayakisni, 2012: 270).
(1) Pola, jenis, rasa dan porsi makan
(2) Bahasa
(3) Adat Istiadat
(4) Gerak tubuh/ ekspresi mimic wajah
(5) Pendidikan
(6) Pergaulan
(7) Geografis
(8) Agama
ADA EMPAT TAHAPAN TIMBULNYA CULTURE SHOCK:
1. Tahapan pertama yaitu the honeymoon phase
Suatu tahapan di mana kamu akan merasa bahagia setibanya di negara yang baru, apalagi yang belum pernah kamu kunjungi sebelumnya.
2. Tahap kedua, the crisis phase
Yaitu perbedaan di negara baru tidak pas baik itu makanannya, logat yang susah dimengerti, kebiasaan jual beli dan merasa kesepian. Hal tersebut hanya membuat kamu merasa terasing dari lingkungan. Namun kamu akan segera melaluinya jika mampu menyesuaikan diri dengan baik.
3. Tahap ketiga, the adjustment phase
Dalam fase ini, kamu sudah mulai bisa berinteraksi dengan lingkungan di negara baru.
4. Tahap keempat, bi-cultural phase
Kamu merasa nyaman hidup dengan dua kebudayaan sekaligus. Ini merupakan indikasi bagus, karena kamu telah berhasil melalui suatu seleksi alam kecil. Namun ada pula mahasiswa yang terlalu memuja kebudayaan asing sehingga ketika pulang ke negeri sendiri, ia malah merasa asing kembali. Untuk itu harus ada keseimbangan antara memahami kebudayaan tanpa meninggalkan identitas kita sebagai bangsa Indonesia.
Lalu, bagaimana agar tidak mengalami depresi akibat culture shock?
·      Tambah wawasan kamu mengenai negara tujuan kuliah. Cara terbaik adalah dengan membaca buku panduan tentang negara tujuan, bertanya kepada orang yang pernah tinggal di sana, browsing di internet, dan yang paling penting jangan membayangkan kehidupan di sana seperti yang selalu kita tonton di film atau televisi. Bisa-bisa kamu malah terjebak dalam halusinasi dan kesalahpahaman
·      Cari tahu juga mengenai budaya, kebiasaan, olahraga yang populer di negara tujuan hingga topik pembicaraaan sehari-hari serta bahasa tubuh. Satu lagi yang perlu kamu ketahui adalah selera humor di negara tujuan, jangan sampai bahan berckamu kita di tanah air malah menyinggung perasaan teman di negara asing, menjengkelkan atau bahkan garing
·      Setibanya di negara tujuan, segera kenali kehidupan setempat dan ketahui tempat-tempat penting seperti kantor pos, toko, dokter, dan kantor pelayanan mahasiswa internasional. Semua itu tentu saja tidak akan berjalan mulus jika kamu merasa takut dan was-was terhadap lingkungan baru. Jadi, beranilah bertanya tentang keadaan dan adat di tempat baru. Selain itu, baca juga koran lokal sehingga kamu tahu topik pembicaraan yang sedang hangat dan bisa kamu diskusikan dengan teman-teman baru
·      Namun jangan lupakan tanah air karena terlalu asyik menyesuaikan ini dan itu di negara baru. Tetap pantau berita terbaru secara online tentang tanah air, ini juga bisa menjadi salah satu topik pembicaraan. Pelajar internasional lain biasanya saling berbagi cerita mengenai negara asal.

·      Di kampus biasanya ada kegiatan penunjang bagi mahasiswa. Dapatkan info di pusat pelayanan mahasiswa internasional tentang paket liburan dan aktivitas kampus yang cocok dengan bakat dan minat kamu. kamu akan segera mengenal teman-teman seiring kegiatan bersama yang kalian ikuti. Intinya, jadilah orang yang suka bersosialisasi.   


Sumber :
http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/societas/article/viewFile/3946/3612
https://www.hotcourses.co.id/study-abroad-info/once-you-arrive/culture-shock-dan-cara-mengatasinya/