Tugas 1
Sebutkan 5 kondisi sperti apa yang akhirnya menjadi
budaya di lingkungan kita!
Berikut merupakan 5 kondisi yang akhirnya
menjadi budaya kita :
1.
Bullying
Penindasan atau perundungan
atau perisakan (bahasa Inggris: Bullying)
adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau
mengintimidasi orang lain. Perilaku ini dapat menjadi suatu kebiasaan dan
melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau fisik. Hal ini dapat
mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik atau paksaan dan
dapat diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu, mungkin atas dasar ras, agama,
gender, seksualitas, atau kemampuan. Tindakan penindasan terdiri atas
empat jenis, yaitu secara emosional, fisik, verbal, dan cyber. Budaya
penindasan dapat berkembang di mana saja selagi terjadi interaksi antar
manusia, dari mulai di sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan lingkungan.
Solusi :
Jangan hiraukan, siapkan mental, jika sudah melampaui
batas, lakukan tindakan antisipasi ataupun tindakan laporan ke pihak tertentu
jika tidak bisa diatasi oleh diri sendiri.
2.
Hoax
Hoax adalah Suatu pemberitaan palsu / pemberitahuan
yang tidak jelas sumbernya dan biadanya isinya tidak benar. Hoax merupakan
suatu usaha untuk menipu pembaca untuk mempercayai sesuatu tujuan tertentu,
padahal yang membuat berita palsu tersebut mengetahui bahwa berita tersebut
adalah palsu. biasanya digunakan dalam internet seperti di blog, e-mail,
tweeter, facebook, di forum dan lain-lain. Contoh pemberitaan palsu yang paling
umum salah satunya yaitu mengklaim sesuatu kejadian atau barang dengan suatu
sebutan yang berbeda dengan kejadian/ barang yang sebenarnya.
Solusi :
·
Rutinlah membaca berita dari media yang well-established
dan dihormati.
·
Orang yang paling rentan hoax adalah orang yang
jarang mengonsumsi berita.
·
Kalau suatu berita kedengarannya tidak mungkin,
bacalah dengan lebih teliti karena seringkali itu karena memang itu tidak
mungkin.
· Jangan share artikel/foto/pesan berantai tanpa
membaca sepenuhnya dan yakin akan kebenarannya.
3.
Cara berbusana
Perubahan
sosial budaya yang terjadi di dalam aspek sosial dan budaya karena adanya
globaliasi juga nampak pada cara berbusana seseorang. Pada zaman dahulu, dalam
berbusana hanya mementingkan pada menutup tubuh. Namun dengan adanya era
globalisasi, cara berbusana seseorang ditentukan berdasarkan tren atau yang
mode yang sedang berlaku saat itu. Pada setiap perjalanannya, cara berbusana
yang dilakukan seseorang mengalami perubahan dan perkembangan sekaligus. Perubahan
dan perkembangan ini terjadi biasanya setiap satu dekade atau setiap sepuluh
tahun sekali. Zaman dahulu, masyarakat Indonesia bangga jika mereka memakai
busana kedaerahan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk penerapan perwarisan
budaya semenjak zaman nenek moyang kita sebagai bentuk kekayaan
dan keragaman budaya yang ada di Indonesia.
Solusi :
1. Menutup
Aurat Bagian Tubuh.
2.
Sesuai dengan tujuan, situasi, dan kondisi
lingkungan.
3.
Tidak mengganggu orang lain.
4.
Membuang Sampah
Sembarangan
Ini
kebiasaan buruk banget yang paling sering dilakukan orang Indonesia, yaitu
buang sampah sembarang. Dari TK, SD, SMP bahkan sampai dewasa kita selalu
diingatkan untuk selalu buang sampah pada tempatnya. Tapi kenapa sih masih ada
aja yang suka buang sampah sembarangan. Dampak buruk dari buang sampah
sembarangan ini banyak banget lho gan lingkungan kita jadi bau, merusak
pemandangan, banjir, bahkan bisa menimbulkan banyak penyakit.
Solusi :
Membiasakan
diri untuk membuang sampah pada tempatnya. Sekecil apapu sampah itu harus
dibuang ke tempatnya. Dan selalu mengingat dapak yang terjadi dari pembuangan
sampah sembarangan.
5. Budaya Antri
Di Indonesia sulit sekali untuk mewujudkan suatu
ketertiban salah satunya adalah dengan mengantri. Budaya antri merupakan suatu
hal yang harus ditanam sejak dini, karena hampir semua hal memerlukan kegiatan
antri-mengantri. Kebanyakan orangingin selalu mendahului dan ingin menjadi yang
terdepan. Walaupun dalam hal yang mendesak pun kita harus teteap mengantri
untuk menjaga ketertiban. Kalau dipikir-pikir mengantri itu hal yang sederhana
dan sangat mudah untuk dilakukan, tetapi tidak semua orang mau melakukannya dan
ini bisa menjadi masalah besar bagi kita bangsa Indonesia. Padahal, ini sangat
bermanfaat untuk kepentingan umum, Hanya kesabaran dan kemauan yang
diperlukan.
Solusi :
Seharusnya orang-orang itu mengerti maksud dari
mengantri, agar tercipta suasana yang tertib dan rapih. Memikirkan hal positif
dari mengantri, akan mengurangi terjadinya kesalahan. Dan harus dilatih
kesabaran dalam mengantri.
Sumber :
Nama : Jamila Larasati
NPM : 1B117072
Tidak ada komentar:
Posting Komentar