Minggu, 14 Oktober 2018

Ilmu Sosial Dasar

Tugas 1

Sebutkan 5 kondisi sperti apa yang akhirnya menjadi budaya di lingkungan kita!

Berikut merupakan 5 kondisi yang akhirnya menjadi budaya kita :



1.    Bullying
Penindasan atau perundungan atau perisakan (bahasa Inggris: Bullying) adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. Perilaku ini dapat menjadi suatu kebiasaan dan melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau fisik. Hal ini dapat mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik atau paksaan dan dapat diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu, mungkin atas dasar ras, agama, gender, seksualitas, atau kemampuan. Tindakan penindasan terdiri atas empat jenis, yaitu secara emosional, fisik, verbal, dan cyber. Budaya penindasan dapat berkembang di mana saja selagi terjadi interaksi antar manusia, dari mulai di sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan lingkungan.
Solusi :
Jangan hiraukan, siapkan mental, jika sudah melampaui batas, lakukan tindakan antisipasi ataupun tindakan laporan ke pihak tertentu jika tidak bisa diatasi oleh diri sendiri.

2.    Hoax
Hoax adalah Suatu pemberitaan palsu / pemberitahuan yang tidak jelas sumbernya dan biadanya isinya tidak benar. Hoax merupakan suatu usaha untuk menipu pembaca untuk mempercayai sesuatu tujuan tertentu, padahal yang membuat berita palsu tersebut mengetahui bahwa berita tersebut adalah palsu. biasanya digunakan dalam internet seperti di blog, e-mail, tweeter, facebook, di forum dan lain-lain. Contoh pemberitaan palsu yang paling umum salah satunya yaitu mengklaim sesuatu kejadian atau barang dengan suatu sebutan yang berbeda dengan kejadian/ barang yang sebenarnya.
Solusi :
·       Rutinlah membaca berita dari media yang well-established dan dihormati.
·       Orang yang paling rentan hoax adalah orang yang jarang mengonsumsi berita.
·       Kalau suatu berita kedengarannya tidak mungkin, bacalah dengan lebih teliti karena seringkali itu karena memang itu tidak mungkin.
·    Jangan share artikel/foto/pesan berantai tanpa membaca sepenuhnya dan yakin akan kebenarannya.

3.    Cara berbusana
Perubahan sosial budaya yang terjadi di dalam aspek sosial dan budaya karena adanya globaliasi juga nampak pada cara berbusana seseorang. Pada zaman dahulu, dalam berbusana hanya mementingkan pada menutup tubuh. Namun dengan adanya era globalisasi, cara berbusana seseorang ditentukan berdasarkan tren atau yang mode yang sedang berlaku saat itu. Pada setiap perjalanannya, cara berbusana yang dilakukan seseorang mengalami perubahan dan perkembangan sekaligus. Perubahan dan perkembangan ini terjadi biasanya setiap satu dekade atau setiap sepuluh tahun sekali. Zaman dahulu, masyarakat Indonesia bangga jika mereka memakai busana kedaerahan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk penerapan perwarisan budaya semenjak zaman nenek moyang kita sebagai bentuk kekayaan dan keragaman budaya yang ada di Indonesia.
Solusi :
1.    Menutup Aurat Bagian Tubuh.
2.    Sesuai dengan tujuan, situasi, dan kondisi lingkungan.
3.    Tidak mengganggu orang lain.

4.    Membuang Sampah Sembarangan
Ini kebiasaan buruk banget yang paling sering dilakukan orang Indonesia, yaitu buang sampah sembarang. Dari TK, SD, SMP bahkan sampai dewasa kita selalu diingatkan untuk selalu buang sampah pada tempatnya. Tapi kenapa sih masih ada aja yang suka buang sampah sembarangan. Dampak buruk dari buang sampah sembarangan ini banyak banget lho gan lingkungan kita jadi bau, merusak pemandangan, banjir, bahkan bisa menimbulkan banyak penyakit.
Solusi :
Membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya. Sekecil apapu sampah itu harus dibuang ke tempatnya. Dan selalu mengingat dapak yang terjadi dari pembuangan sampah sembarangan.

5.    Budaya Antri
Di Indonesia sulit sekali untuk mewujudkan suatu ketertiban salah satunya adalah dengan mengantri. Budaya antri merupakan suatu hal yang harus ditanam sejak dini, karena hampir semua hal memerlukan kegiatan antri-mengantri. Kebanyakan orangingin selalu mendahului dan ingin menjadi yang terdepan. Walaupun dalam hal yang mendesak pun kita harus teteap mengantri untuk menjaga ketertiban. Kalau dipikir-pikir mengantri itu hal yang sederhana dan sangat mudah untuk dilakukan, tetapi tidak semua orang mau melakukannya dan ini bisa menjadi masalah besar bagi kita bangsa Indonesia. Padahal, ini sangat bermanfaat untuk kepentingan umum,  Hanya kesabaran dan kemauan yang diperlukan.
Solusi :
Seharusnya orang-orang itu mengerti maksud dari mengantri, agar tercipta suasana yang tertib dan rapih. Memikirkan hal positif dari mengantri, akan mengurangi terjadinya kesalahan. Dan harus dilatih kesabaran dalam mengantri.

Sumber :
https://materiips.com/contoh-perubahan-sosial-budaya

Nama  : Jamila Larasati
NPM : 1B117072


Tidak ada komentar:

Posting Komentar